Bukan cuma itu, sesuai namanya, Xperia M4 Aqua pun bisa "berendam" di air karena dibekali sertifikasi IP68. Tubuhnya yang didesain agar anti-air dan debu melindungi bagian dalam berisi sederet komponen hardware yang umum ditemukan di smartphone kelas mainstream.
Sayang, desain manis Xperia M4 Aqua menyembunyikan beberapa kelemahan yang cukup mengganggu dalam pemakaian sehari-hari. Seperti apa? Simak penelusuran Kompas Tekno berikut ini.
Bisa basah-basahan
Penampilan Xperia M4 Aqua yang manis dengan tubuh berbalut kaca anti-gores di bagian depan dan belakang membikin banyak orang keliru mengiranya sebagai Xperia Z. Wajar saja, karena Sony memang sengaja merancang ponsel ini agar mirip dengan sang "kakak" di segmen flagship tersebut.
Bedanya, dibandingkan model terbaru Xperia Z3 Plus, Xperia M4 Aqua
terasa lebih ringan. Mungkin karena materialnya yang lebih banyak
menggunakan plastik, juga ukuran layarnya yang sedikit lebih kecil.
Secara keseluruhan, ponsel-ponsel bikinan Sony memang menganut konsep desain yang sama. Berjuluk "OmniBalance", rancangan yang mewujud dalam bentuk body smartphone cenderung "kotak" ini diklaim membuat perangkat terasa mantap di tangan dan senantiasa tampak indah di mata, tak peduli dipandang dari sudut manapun.
Dalam praktiknya, Xperia M4 Aqua memang tampak "indah", namun tubuhnya cenderung terasa licin di tangan, apalagi ketika sedang dalam kondisi basah.
Secara keseluruhan, ponsel-ponsel bikinan Sony memang menganut konsep desain yang sama. Berjuluk "OmniBalance", rancangan yang mewujud dalam bentuk body smartphone cenderung "kotak" ini diklaim membuat perangkat terasa mantap di tangan dan senantiasa tampak indah di mata, tak peduli dipandang dari sudut manapun.
Dalam praktiknya, Xperia M4 Aqua memang tampak "indah", namun tubuhnya cenderung terasa licin di tangan, apalagi ketika sedang dalam kondisi basah.
Tapi paling tidak sisi-sisi pinggiran yang membulat bisa membuatnya
terasa lebih nyaman dalam genggaman. Bagian ini memiliki tekstur kesat
dengan warna keperakan mirip logam, namun sebenarnya terbuat dari
plastik, bukan metal frame seperti pada Xperia Z3 Plus.
Sisi pinggir kanan dan kiri dari badan unibody Xperia M4 Aqua sekaligus memuat slot nano-SIM card dan micro-SD yang dilindungi penutup kedap air. Ada juga tombol pengatur volume, tombol daya berbentuk bundar khas Sony, serta sebuah tombol shutter untuk aplikasi kamera.
Tombol shutter sekaligus memungkinkan pengguna merekam gambar saat basah-basahan, menggantikan fungsi layar sentuh yang memang tidak terpakai dalam kondisi tersebut.
Port micro-USB tidak tertutup pelindung, namun dijamin tetap anti-air. Terbukti, ketika coba direndam Xperia M4 Aqua, ia tetap sehat wal-afiat. Asalkan kedalaman air tak lebih dari 1,5 meter dan durasi "penyelaman" tak lebih dari 30 menit, sesuai sertifikasi IP68 yang dikantonginya.
Sony memang sengaja mengembangkan port micro-USB yang kedap air tanpa perlu ditutup pelindung khusus. Hal ini dimaksudkan agar pengguna tak perlu membuka cover tiap kali ingin menancapkan kabel ke perangkat untuk mengisi baterai atau mentransfer data.
Pub begitu, port micro-USB (berikut port headphone yang sama-sama dibiarkan terbuka) mesti dipastikan benar-benar kering sebelum dipakai.
Penyimpanan sempit
Xperia M4 Aqua Menjalankan sistem operasi Android 5.0 yang dilapis antarmuka ala Sony. Hingga kini masih belum ada pembaruan OS yang disalurkan Sony untuk ponsel ini.
UI tersebut tampak cemerlang di layar 5 inci Xperia M4 Aqua yang cukup tajam dengan resolusi HD (1280x720).
Bagian homescreen sudah terisi dengan sejumlah layanan Sony yang terpasang sejak awal. Aplikasi-aplikasi lain selebihnya bisa diakses dari app drawer.
Sayang, Sony hanya membekali Xperia M4 Aqua dengan media penyimpanan internal berkapasitas 8 GB. Sebagian besar ruangan storage sudah tersita oleh aneka layanan pre-installed tadi, sehingga hanya menyisakan ruang sekitar 3 GB yang bisa dipakai memasang aplikasi lain oleh pengguna.
Ini menimbulkan masalah pelik. Beberapa saat setelah Kompas Tekno melakukan instalasi sejumlah program, OS Android sudah menjerit-jerit karena kehabisan ruang penyimpanan, berulang kali menampilkan prompt "running out of space" dan menolak pemasangan aplikasi dari Google Play Store.
Itupun, yang dipasang baru berupa aplikasi "standar" yang biasa dipakai pengguna ponsel seperti media sosial dan beberapa software produktivitas, belum menghitung game yang instalasinya bisa sangat menyita ruang penyimpanan.
Pengguna Xperia M4 Aqua pun praktis tak bisa berkutik karena tersandera masalah storage yang mencekik. Hal ini diperparah dengan tidak adanya dukungan USB OTG sehingga menyulitkan proses transfer file dari ponsel yang bersangkutan.
Satu-satunya cara memperluas ruang gerak pada Xperia M4 Aqua adalah dengan menggunakan kartu memori micro-SD, atau layanan cloud storage yang belum tentu selalu tersedia.
Soal kinerjanya sendiri sebenarnya cukup bisa diandalkan. Xperia M4 Aqua yang dibekali prosesor octa-core 64-bit Qualcom Snapdragon 615 dan RAM 2 GB sanggup menelurkan nilai benchmark AnTuTu di kisaran 30.000.
Baterai 2.400 mAh di Xperia M4 Aqua bisa bertahan seharian. Dibantu dengan mode "stamina" khusus, ponsel ini diklaim mampu menyala selama dua hari berturut-turut.
Kamera standar
Sony dikenal sebagai produsen sensor kamera yang Andal. Tak kurang model-model smartphone dengan kamera terbaik saat ini, seperti Galaxy S6 dari Samsung, diperkuat sensor bikinan pabrikan Jepang tersebut.
Sayang, hal ini tak tercermin di kualitas jepretan kamera 13 megapixel
Xperia M4 Aqua yang terbilang biasa saja. Tidak istimewa untuk ukuran
smartphone masa kini.
Xperia M4 Aqua kesulitan menangani scene dengan kontras tinggi di luar ruangan. Area terang tampak "botak" (blown-out), sementara area gelap tampak terlalu gelap, mengindikasikan rentang dynamic range yang rendah.
Saat dibawa ke dalam ruangan, tingkat noise yang dihasilkan cukup berhasil diredam dengan noise reduction, namun warna-warna segera berubah pucat. Beberapa contoh hasil fotonya bisa dilihat di bawah.
Kesimpulan
Dilihat dari luar, Xperia M4 Aqua tampak menjanjikan. Apalagi, rupa fisiknya yang cantik terbilang mirip dengan Xperia seri Z sehingga sering salah dikira sebagai ponsel flagship tersebut.
Kapabilitas anti-air adalah satu fitur high-end yang turut disematkan Sony pada Xperia M4 Aqua. Fitur yang satu ini cukup berguna karena pengguna tak perlu takut ponsel akan rusak ketika terkena air.
Tapi "kecantikan" Xperia M4 Aqua ternoda oleh beberapa kelemahan yang cukup mengganggu dalam pemakaian sehari-hari, terutama kapasitas media penyimpanan yang hanya 8 GB.
Pengguna pun terpaksa bergantung pada kartu memori micro-sd dan sering-sering menghapus aplikasi yang tak terpakai.
Itulah harga yang mesti "dibayar" untuk menebus rupa menawan dan tubuh anti-air dari Xperia M4 Aqua, di samping banderol yang mencapai kisaran Rp 4 juta. Apakah sepadan dengan keuntungan yang diperoleh? Semuanya berpulang pada preferensi masing-masing konsumen.
Sony Xperia M4 Aqua
Kelebihan:
+ Desain menarik, mirip ponsel high-end
+ Anti-air dan debu
+ Kinerja keseluruhan baik
Kekurangan
- Media penyimpanan internal hanya 8 GB
- Tidak mendukung fitur USB On-the-Go
- Kualitas kamera biasa saja
Spesifikasi
Nama Resmi | Sony Xperia M4 Aqua |
Faktor Bentuk | Full-touchscreen |
Bentang dan Jenis Layar | 5 inci, 1280x720 (294 ppi), IPS LCD dengan kaca anti-gores |
Dimensi Fisik | 145,5 x 72,6 x 7,3 mm |
Berat | 136 gram |
Prosesor | Snapdragon 615, quad-core Cortex-A53 1,4 GHz dan quad-core Cortex A-53 1 GHz, GPU Adreno 405 |
RAM | 2 GB |
Media Penyimpanan Internal | 8 GB |
Slot micro-SD | Hingga 128 GB |
Kamera Utama | 13 Megapixel dengan LED flash |
Kamera Depan | 5 Megapixel |
Kapasitas Baterai | 2.400mAh |
Jaringan Seluler | GSM/ 3G HSPA/ 4G LTE |
Konektor USB | Micro USB |
GPS | Ya, dengan dukungan A-GPS |
Konektivitas | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi Direct, NFC, Bluetooth 4.1, DLNA jack audio 3,5 mm |
Fitur lain | Accelerometer, proximity sensor, kompas, FM radio |
Sistem Operasi | Android 5.0 Lollipop |