BeritaAnehUnik.com - Barisan ponsel murah di Indonesia bertambah panjang dengan kehadiran Infinix Zero 2. Dengan harga Rp 2,5 juta, ponsel ini menawarkan spesifikasi hardware yang cukup tinggi yaitu RAM 3 GB.
Biasanya ponsel dengan RAM yang cukup besar identik dengan kinerja yang mulus alias tanpa lag. Bila itu yang Anda cari, ponsel ini bisa jadi memenuhi kebutuhan Anda. Tapi tentu saja selain kinerja yang mulus ada juga sejumah aspek lain untuk dipertimbangkan.
Sempat mencoba menggunakan ponsel Infinix Zero 2 selama beberapa pekan. Memang harus diakui kinerjanya lancar tanpa hambatan, bahkan tidak lag ketika digunakan untuk membuka berbagai aplikasi sehari-hari. Bobotnya pun ringan sehingga tidak membuat tangan merasa pegal.
Sedangkan kalau bicara soal kekurangan, layar ponsel ini agak kurang nyaman bagi mata karena saturasi warnanya cenderung berlebihan.
Itu baru sekadar kesan singkat kami mengenai Infinix Zero 2. Lebih lengkapnya, ikuti dalam ulasan berikut.
Desain
Bila harus memilih satu hal yang paling menarik dari desain Zero 2, itu adalah casing belakang yang berbahan kevlar. Bahan tersebut cukup tangguh dan salah satunya dipakai untuk membuat baju pelindung tubuh.
Namun selama ini jarang sekali terdengar ponsel yang memilih bahan kevlar tersebut sebagai lapisan casing. Yang penasaran pun sempat menguji ketahanannya.
Menggunakan kunci motor dan berkali-kali menggores bagian casing
tersebut. Ternyata ketahanannya terbukti. Di casing kevlar itu hanya
terlihat ada goresan ringan yang menghilang begitu diusap dengan jari.
Namun perlu dicatat, bila goresan dilakukan dengan tekanan lebih kuat dan menggunakan bahan yang lebih tajam, misalnya pisau, bisa saja casing tersebut rusak. Lapisan kevlar berfungsi hanya menahan goresan ringan saja dan tetap bisa rusak.
Selain bahan kevlar, desain lain cenderung biasa saja. Ponsel ini berbentuk kotak dengan sudut agak melingkar dan menggunakan layar AMOLED High Definition berukuran 5 inci.
Seperti umumnya panel AMOLED, warna yang dihasilkan cenderung memiliki saturasi tinggi dan terkesan sangat menonjol. Walaupun belum bisa dikatakan buruk, menatap layar ini dalam waktu lama terasa sedikit melelahkan.
Layar tersebut juga dilapisi dengan Gorilla Glass 3 yang melindunginya dari berbagai goresan. Anda bisa mengantonginya dengan nyaman tanpa harus was-was layar jadi baret terkena benda keras di dalam kantung.
Hanya ada dua tombol fisik di ponsel unibody ini, yaitu pengaturan volume dan on/off yang diletakkan di sisi kanan. Pada bagian ini juga terdapat sebuah slot MicroSD untuk perluasan ruang penyimpanan.
Sedangkan di sisi kiri terdapat slot yang dapat dipakai meletakkan dua
kartu SIM ukuran micro. Port USB dan audio 3,5 mm terletak di sisi atas,
sementara di sisi bawah ada dua grill speaker.
Kendati demikian perlu dicatat bahwa dua grill tersebut tak berarti ponsel Infinix Zero 2 dibekali fitur stereo. Speaker yang sebenarnya hanya satu unit saja di grill sebelah kanan, sementara grill kiri seolah hiasan atau ventilasi belaka.
Bagian depan layar benar-benar bebas dari tombol fisik. Sebagai gantinya
Infinix menggunakan tombol navigasi virtual yang diletakkan di bagian
bawah layar.
Infinix menggunakan user interface bernama XUI yang dibuatnya sendiri. Bentuknya sederhana, dan tidak berbeda jauh dengan user interface Lollipop.
Produsen asal Hongkong ini melakukan sejumlah perubahan pada ikon-ikon aplikasi. Selain itu mereka juga menyematkan beberapa perintah gerakan yang bisa dinyalakan melalui menu pengaturan.
Perintah gerakan yang dimaksud antara lain untuk membuka kunci ponsel menggunakan gesture tangan, menerima panggilan telepon dengan cara mendekatkan ponsel ke telinga, dan menggoyangkan ponsel untuk menjawab panggilan masuk.
Lancar Nge-game dan Bekerja
Dari sisi kinerja, ponsel yang masih tergolong murah ini bisa mengejutkan Anda. Jangan remehkan karena harganya yang murah, Infinix Zero 2 ini bisa jadi malah paling handal untuk menemani berbagai aktivitas.
Kami mencobanya dengan memainkan game tiga dimensi Deer Hunter dan Frontline Commando 2 buatan Glu Mobile. Selama permainan tak ada kendala sama sekali.
Misalnya dalam Deer Hunter, pergerakan teropong pembidik terasa mulus dan tidak lag. Sedangkan saat memainkan Frontline Commando 2, permainan tetap lancar meski musuh bertambah banyak.
Saat digunakan untuk bekerja, seperti mengetik dengan Evernote atau menjelajah artikel demi artikel di berbagai situs internet, kinerja tetap mulus. Dengan baterai berkapasitas 2.300 mAh, kegiatan tersebut bisa bertahan dilakukan sekitar 8 jam. Tapi bisa lebih singkat jika dipakai memainkan game atau aplikasi berat.
Ponsel pun akan menjadi agak hangat bila dipakai untuk menjalankan aplikasi berat terus menerus. Tapi kondisi ini masih biasa saja, belum sampai ke tahap yang mengganggu.
Pengguna juga bisa memakai ponsel ini untuk memutar film 720p dengan lancar, sesuai dengan spesifikasi layar yang menggunakan resolusi tersebut. Anda juga bisa memainkan film 1080p, kendati lebih tinggi dari spesifikasi layar.
Jika Anda tergolong orang yang suka mempercepat jalannya film, bisa jadi akan menemukan sedikit kendala. Saat menggeser slider untuk mempercepat adegan, film 720p atau 1080p akan membeku sekitar satu atau dua detik. Setelahnya film kembali bergerak dengan lancar.
Berikut ini hasil benchmark Infinix Zero 2 berdasarkan Antutu dan PC Mark.
Kamera 13 MegapikselInfinix Zero 2 mengandalkan
kamera utama setajam 13 megapiksel yang dilengkapi dengan LED Flash,
autofocus serta sejumlah mode pemotretan. Sedangkan untuk urusan selfie, pengguna bisa memakai kamera depan setajam 5 megapiksel.
Kualitas gambar yang dihasilkan kamera utama ini biasa saja, tidak mengagumkan tapi juga tidak bisa dikatakan buruk. Dalam kondisi pencahayaan yang baik, Anda bisa mendapatkan kualitas foto yang membanggakan.
Misalnya jika Anda memotret di ruang terbuka saat golden time, antara jam 6 hingga 8 pagi atau 4 hingga 6 sore. Bila hanya ingin membagikan foto di media sosial, kamera utama ini masih bisa dikatakan cukup.
Kamera ini juga bisa menghasilkan nuansa ala bokeh. Dalam uji coba, kami
memotret sebuah batang pohon dengan latar belakang rimbun daun pinus
dan setengah langit.
Kelebihannya, kamera ponsel ini bisa memotret batang tersebut dengan tajam, sementara bagian latar belakangnya blur. Kekurangannya bagian yang blur itu cenderung kasar dan kehilangan detil.
Terutama jika memperhatikan rimbunan daun yang diterobos cahaya matahari. Di situ akan terlihat terjadi highlight clipping yang membuat bagian terang kehilangan detil sama sekali.
Sedangkan dalam situasi kurang cahaya, Anda akan merasakan bahwa
autofokus menjadi sangat lambat. Kami sempat mencobanya untuk memotret
suasana jalan raya di malam hari yang masih dihiasi keramaian lampu
kendaraan dan penerangan jalan minimal.
Sebelum menjepret foto, kami menyentuh layar untuk menentukan fokus. Ternyata kamera ponsel ini membutuhkan waktu kurang lebih dua detik untuk mengatur fokus.
Mode high dynamics range (HDR) dapat membantu menghasilkan
warna dan detil yang lebih baik. Sayangnya, mode ini ditambah situasi
kurang cahaya akan membuat kamera terdiam cukup lama.
Tentu saja lebih baik Anda mengandalkan kamera DSLR atau mirrorless untuk memotret dalam kondisi kurang cahaya. Sensor kamera tersebut berukuran lebih besar dan punya kemampuan lebih tinggi dibanding sensor kamera ponsel.
Kesimpulan
Untuk ukuran harga Rp 2,5 juta, Infinix Zero 2 sudah memberikan kemampuan kamera yang cukup baik. Namun ponsel ini lebih cocok untuk orang yang membutuhkan ponsel murah dengan kinerja mumpuni dan tidak mengutamakan kualitas foto.
Rasanya tak banyak yang bisa dikeluhkan dengan kinerja, RAM 3GB dan rentang harga tersebut. Kelebihannya adalah ukuran RAM yang cukup besar, bobot yang ringan dan kinerja yang tanpa cela. Kekurangannya, menurut kami, adalah layar yang saturasinya terlihat cukup tinggi dan kamera yang biasa saja.
Dengan baterai hanya 2.300 mAh, Infinix Zero 2 bisa digunakan untuk bekerja selama kurang lebih 8 jam. Waktu yang rasanya tidak akan merepotkan, meski Anda masih harus membawa power bank atau siap mencari sumber listrik.
Berikut ini spesifikasi lebih detilnya.
Infinix Zero 2 (X509) | |
Bentang layar | 5 inci |
Resolusi layar | 720 x 1280 piksel, 294 ppi |
Jenis layar | Samsung Super AMOLED |
Konektivitas | 3G, 2G |
Chipset | MediaTek MT6735 Octa Core 1,3 GHz, GPU Mali T720 |
RAM | 3 GB |
Internal storage | 16 GB |
Kamera utama | 13 megapiksel, f/2.0, ISOCELL, Sensor Samsung S5K3M2 CMOS, LED flash |
Kamera sekunder | 5 megapiksel, super wide angle |
Sitem operasi | Android 5.1 Lollipop |
Baterai | 2.300 mAh |
Sensor |