Cat-1

Cat-2

Cat-3

Cat-4

Latest Posts

BeritaAnehUnik.com - Gunung Kelud yang jika disalahtuliskan menjadi Kelut, dalam Bahasa Jawa artinya “sapu”. Gunung berapi yang ulahnya istimewa ini, adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang masih aktif. Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif. Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak tahun 1300 Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.

88 cover lapsusHingga Jumat siang 14 Februari 2014, Gunung Kelud diperkirakan telah mengeluarkan rempah letusan hingga 120 juta meter kubik. Ini masih angka perkiraan, sebab ada kemungkinan volume rempah Letusan Kelud 2014 melebihi angka 200 juta meter kubik. Andaikata 120 juta meter kubik rempah Letusan Kelud 2014 ini dituangkan seluruhnya ke DKI Jakarta, maka propinsi itu akan terkubur di bawah endapan setebal 16 cm.

Letusan utama berlangsung selama 3 jam penuh mulai Kamis 13 Februari 2014 pukul 22:50 WIB, sementara letusan-letusan minor menyusul hingga berbelas jam kemudian. Rempah letusan disemburkan tinggi ke langit hingga menjangkau ketinggian 20 km, menandakan betapa kuatnya tekanan gas vulkanik yang menyertai letusan Gunung Kelud kali ini. Kuatnya tekanan gas serta karakteristik magma yang sebagiannya membeku menjadi partikel-partikel debu vulkanik saat menyeruak keluar dari kepundan membuat partikel-partikel debu itu melejit dengan kecepatan sangat tinggi, bahkan melebih kecepatan suara (supersonik).

Dahsyatnya letusan Kelud 13 Feb 2014, difoto dari Garum Blitar oleh Widi Widayat

Tingginya kecepatan dan besarnya kepekatan debu (kerapatan partikel debu per satuan volume) membuat peluang terjadinya gesekan antar partikel debu vulkanik menjadi sangat besar. Dengan sifat debu yang kering, gesekan menghasilkan pemusatan listrik statis yang kemudian menyambar-nyambar sebagai kilat seiiring membumbungnya rempah letusan menghasilkan kolom letusan tipe erupsi vulkanian, yakni tipe erupsi yang membentuk tiang asap raksasa di atas kawah hingga ketinggian mencapai 17 kilometer.

1.080 Kali Bom Hiroshima

Sebagai pembanding, Gunung Merapi memuntahkan 150 juta meter kubik rempah letusan saat letusan 2010-nya. Namun rempah sebanyak itu dihamburkan dalam waktu 1,5 bulan mulai dari akhir Oktober hingga pertengahan Desember 2010. Sebaliknya Gunung Kelud hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam untuk memuntahkan rempah letusan dalam jumlah yang hampir sama. Bila suhu dan karakteristik magma produk Letusan Kelud 2014 ini dianggap setara dengan Letusan Merapi 2010, maka Gunung Kelud pada kali ini melepaskan energi termal 21,6 megaton TNT.
 


Kelud menggelegar, petir (volcanic lightning) menyambar diiringi suara guntur. Foto : Andhika Yuswantara

Energi tersebut setara dengan 1.080 butir bom nuklir Hiroshima yang diledakkan secara serempak. Dibandingkan dengan Letusan Sinabung 2013-2014 yang masih berlangsung hingga kini, energi Letusan Kelud 2014 adalah 50 kali lipat lebih besar.

Meletusnya Gunung Kelud ini terhitung cukup cepat mengingat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI baru menaikkan status aktivitasnya menjadi Waspada (Level 2) dari yang semula Aktif Normal (Level 1) pada 2 Februari 2014 lalu seiring melonjaknya jumlah gempa vulkanik dalam dan dangkal Gunung Kelud semenjak awal Januari 2014. Lonjakan ini menjadi pertanda bahwa magma segar di dalam perut bumi gunung berapi tersebut telah mulai bergerak.

Hanya dalam 8 hari kemudian status Kelud kembali dinaikkan menjadi Siaga (Level 3) setelah aliran magma segar kian jelas terdeteksi lewat kian riuhnya gempa-gempa vulkanik dalam dan dangkal dengan jumlah energi seismik terus meningkat. Bahkan muncul indikasi magma segar telah mulai memasuki tubuh Gunung Kelud sehingga ia mulai membengkak/menggelembung seperti diperlihatkan oleh perubahan kemiringan lereng lewat pengukuran Tiltmeter. Namun siapa sangka, hanya dalam 12 hari setelah dinyatakan Waspada, Gunung Kelud benar-benar meletus? Tetapi siapapun yang pernah mempelajari karakteristik gunung berapi yang satu ini takkan terkaget-kaget lagi melihatnya. Sebab memang seperti itulah Gunung Kelud.

Letusan Kelud Purba

Gunung Kelud adalah gunung berapi komposit yang menjulang di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang (Jawa Timur) dengan puncak berelevasi 1.713 meter dari permukaan laut (dpl). Untuk ukuran dengan gunung berapi di Indonesia pada umumnya, Gunung Kelud tergolong gunung berapi yang berketinggian rendah.

 Garis titik-titik merupakan perkiraan bentuk Gunung Kelud Purba sebelum tubuhnya rusak menyusul letusan lateral lebih dari 100.000 tahun silam. Sb = Puncak Sumbing, Kd = Puncak Kelud.

Jika mengacu dari dataran rendah Kediri-Blitar yang dikenal sangat subur dan berpenduduk sangat padat, tinggi Gunung Kelud hanyalah sekitar 1.650 meter. Berbeda pula dibanding gunung berapi pada umumnya yang berbentuk kerucut indah dengan kemiringan lereng yang berubah secara gradual dari landai (di kaki gunung) hingga curam (di puncak gunung), bentuk Gunung Kelud sangat tidak beraturan dengan tonjolan-tonjolan besar memenuhi puncaknya diselingi cekungan besar di antaranya. Tonjolan tersebut adalah kubah lava, jejak yang tersisa dari aktivitas Gunung Kelud purba. Terdapat lima kubah lava yang mengelilingi cekungan besar, yakni kubah lava Kombang (elevasi 1.514 meter dpl), Gajahmungkur (1.488 meter dpl), Lirang (1.414 meter dpl), Sumbing (1.531 meter dpl) dan kubah lava Kelud (1.731 meter dpl). Sebuah kubah lava lainnya menyembul di dalam cekungan besar khususnya pada titik pusat aktivitas Gunung Kelud masa kini, yang disebut kubah lava 2007 karena baru muncul pada 2007 silam.

Bentuk gunung yang ‘jelek’ ini merupakan imbas dari aktivitasnya selama ini, yang gemar bererupsi eksplosif (ledakan) sehingga merusak dirinya sendiri. Letusan yang paling merusak, sekaligus paling besar, terjadi lebih dari 100.000 tahun silam sebagai letusan lateral (terarah/mendatar) ke barat. Letusan tersebut membobol tubuh gunung bagian barat sekaligus melongsorkannya dalam volume sangat besar dan tergelincir hingga jarak cukup jauh, yakni 5 hingga 6 km dari pusat cekungan besar di puncak saat ini. Sisa-sisa letusan lateral nan dahsyat ini dapat dijumpai dalam rupa bukit-bukit kecil setinggi 300 hingga 700 meter dpl yang bertebaran di lereng barat Gunung Kelud.
 


Gunung Kelud berketinggian rendah, tidak seperti gunung berapi lainnya yang punya
puncak kerucut. Sisa-sisa letusan dahsyat Kelud Purba menciptakan bukit-bukit kecil
setinggi 300 hingga 700 meter dpl yang bertebaran di lereng barat Gunung Kelud.

Letusan lateral tersebut demikian dahsyat sehingga membuat bentuk kerucut sempurna dari Gunung Kelud purba hancur sekaligus membongkarnya sedemikian rupa yang membuat kantung/saku magmanyapun terbuka ke udara luar dan kini menjadi cekungan besar di antara kubah-kubah lava Gunung Kelud. Di dalam cekungan besar inilah pusat aktivitas Gunung Kelud masa kini berada, yang berpindah-pindah dalam 10 kawah dengan pusat aktivitas terkini di kawah Kelud. Kawah Kelud terbentuk dalam letusan besar 2.400 tahun dengan dasar terletak pada elevasi 1.107 meter dpl dan bersifat kedap air sehingga selama itu pula sempat digenangi air dalam jumlah besar sebagai danau (telaga) kawah. Danau kawah menghilang pada 2007 silam seiring erupsi efusif (leleran) yang memunculkan kubah lava 2007. 

Sang Penyapu

Letusan-letusan eksplosifnya pula yang membuat gunung berapi ini menyandang nama Kelud, yang bermakna sapu. Sebab dahsyatnya letusannya telah berulang kali menyapu peradaban umat manusia yang tumbuh dan berkembang di dataran rendah Kediri-Blitar dan tercatat dalam sejarah. Di masa silam gunung berapi ini dikenal pula dengan nama Gunung Kampud. Kampud memiliki arti serupa dengan Kelud, yakni sapu. Ia menyandang nama demikian karena aktivitasnya kerap ‘menyapu’ kawasan sekelilingnya tanpa ampun, termasuk menyapu peradaban manusia yang tumbuh dan berkembang dari masa ke masa. Dengan danau menghiasi kawahnya dan berisikan hingga puluhan juta meter kubik air, maka setiap kali Gunung Kelud meletus, magma yang dimuntahkannya sontak bercampur dengan air danau hingga meluap dan menjadi lahar letusan.

Lahar letusan inilah yang menyapu kawasan sekeliling gunung dengan mengikuti aliran sungai-sungai Bladak, Konto, Ngobo, Sumberagung, Petungombo, Gedok, Abab, Semut, Putih dan Soso. Terjangan lahar letusan bisa menyapu apa saja yang dilaluinya dengan aliran cukup deras dan sanggup menjangkau radius 40 km dari danau kawah.

Tak jarang derasnya aliran lahar letusan Kelud mampu menciptakan alur-alur baru sehingga sungai yang dilintasinya pun bergeser cukup jauh dari alurnya semula. Begitu lahar letusan usai melanda, sontak lansekap sekitar Gunung Kelud berubah dramatis dengan timbunan lumpur yang bisa mencapai ketebalan bermeter-meter. 

 Waduk Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri

Catatan kedahsyatan letusan Gunung Kelud sudah tecermin dari 12 abad silam atau tepatnya sejak era Kerajaan Medang (Mataram Kuno). Hempasan dan endapan lahar letusan telah cukup menyulitkan perikehidupan masyarakat di sekitarnya. Sehingga upaya mengatasinya telah dilakukan lewat pembangunan bendungan (Mula Dawuhan) dan saluran air (Dharma Kali) guna menyudet Sungai Konto ke Sungai Harinjing.

Bendungan itu terletak di Desa Siman, Kecamatan Kepung (Kediri), yang dibangun pada tahun 804. Seiring kerap meletusnya Gunung Kelud, pemeliharaan saluran pun berulang–kali dilakukan dan diabadikan dalam prasasti Harinjing yang berangka tahun 921 dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Dyah Tulodhong.

Di kemudian hari, saat Mpu Sindok memutuskan untuk memindahkan ibukota kerajaan dari Medang dari Bhumi Mataram (kemungkinan di sekitar Yogyakarta) dan memulai periode Jawa Timur, pada akhirnya lembah subur di dataran Kediri-Blitar pun dipilih sebagai tempat berdirinya ibukota yang baru, yang dinamakan Medang i Wwatan (kini Wotan, di sekitar Madiun). Kota ini memang sempat mengalami petaka seiring invasi besar–besaran kerajaan Lwaram (kini Ngloram, di dekat Blora, Jawa Tengah). Atas dukungan kuat Imperium Sriwijaya, Lwaram menumpas habis isi istana Wwatan dan hanya menyisakan seorang Airlangga yang berhasil meloloskan diri ke Bali. Begitu situasi mereda, Airlangga kembali dan selanjutnya mendirikan kerajaan Kahuripan sebagai penerus Medang. Ibukotanya juga berpindah–pindah sebelum akhirnya kembali menempati dataran rendah Kediri-Blitar. Maka didirikanlah kota Dahanapura, yang secara harfiah berarti kota api. Nama Dahanapura (kini di sekitar Kediri) kemungkinan merujuk kepada Gunung Kelud yang memang ada di dekatnya. Dahanapura lebih dikenal dengan nama pendeknya, yakni Daha. 

Raden Wijaya – Bung Karno

Dahanapura selanjutnya menjadi ibukota kerajaan Panjalu (Kadiri), yang muncul sekitar tahun 1042 dan bertahan hingga hampir dua abad kemudian sebelum pemberontakan Ken Arok menamatkannya pada 1222 lewat pertempuran Ganter (kini di dekat Pujon, Malang). Suburnya dataran Kediri–Blitar benar–benar dimanfaatkan dengan baik, sehingga Panjalu mencapai puncak kemakmurannya pada era Jayabhaya, sehingga menjadi kerajaan terkaya di Jawa. Kekayaannya sejajar dengan Abbasiyah (Arab) dan Sriwijaya (Sumatra), seperti termaktub dalam berita Ling Wai Tai Ta (tahun 1178) dari Cina. Meski Panjalu kemudian punah, kota Dahanapura tetap bertahan berabad–abad kemudian, bahkan hingga akhir era kerajaan Majapahit.

Selama waktu itu pula Gunung Kelud tetap memegang peranan penting bagi peradaban manusia masa itu. Letusan gunung berapi ini bahkan disebut-sebut sebagai salah satu peristiwa yang menandai kelahiran Dyah Wijaya (Raden Wijaya), pendiri kerajaan Majapahit. Berabad kemudian letusan Gunung Kelud pun dinisbatkan sebagai pertanda lahirnya Soekarno, yang kelak dikemudian hari menjadi presiden pertama Indonesia. Meski jika ditelaah lebih lanjut sejatinya tanggal kelahiran Bung Karno, yakni 6 Juni 1901, tidak persis benar bertepatan dengan Letusan Kelud 1901, yang hanya terjadi pada 22 hingga 23 Mei 1901.


 Candi Penataran, foto tahun 1925-1936

 Selama era Panjalu, Gunung Kelud dianggap sebagai gunung suci dan menjadi bagian dari Gunung Meru dalam perspektif Hindu dan Buddha. Kepercayaan lokal juga meyakini puncak Gunung Kelud merupakan tempat hunian dewa lokal. Untuk menghormatinya dibangun tempat pemujaan disekitar Gunung Kelud dalam rupa Candi Penataran (Palah), Wringinbranjang dan Gambarwetan. Selain sebagai tempat pemujaan, candi-candi tersebut khususnya Candi Penataran juga ditujukan untuk mitigasi (upaya mengurangi resiko) bencana letusan secara religius–magis, yakni untuk meredam murka penguasa gunung.

Pentingnya posisi Candi Penataran diperlihatkan prasasti Palah (berangka tahun 1197) dari era Kertajaya, yang menetapkan Desa Palah sebagai sima dengan kewajiban memelihara bangunan suci Candi Palah untuk pemujaan batara. Candi ini masih berfungsi hingga masa Majapahit, seperti diperlihatkan dalam kitab Nagarakertagama (Desawarnana) saat Hayam Wuruk mengunjungi candi ini dalam rangkaian perjalanan panjangnya blusukan ke pelosok-pelosok wilayah kerajaan. 



 Gambar dari buku Oud Soerabaia oleh von Faber yang melukiskan rombongan Hayam Wuruk
blusukan keliling negeri, seperti yang ditulis di Negarakertagama.

Namun aktivitas Gunung Kelud pulalah yang menjadi salah satu faktor geologis penentu kejatuhan Majapahit. Tiap kali meletus, Gunung Kelud memencarkan lahar letusannya ke sungai-sungai yang seluruhnya bermuara ke sungai Brantas. Sehingga sebagian rempah letusan pun lambat laun akan memasuki aliran sungai Brantas, khususnya saat musim hujan sebagai lahar hujan (lahar dingin).

Persoalan besar pun muncul karena di muara sungai ini berdiri pelabuhan Canggu (kini di utara Mojokerto), yang adalah pelabuhan utama Majapahit. Pelan namun pasti rempah letusan Kelud pun mendangkalkan muara sungai Brantas sekaligus membentuk daratan baru sebagai Delta Brantas. Akibatnya pelabuhan Canggu pun kian menjorok ke daratan dan kian dangkal sehingga tak bisa lagi disinggahi kapal-kapal besar. Terbentuknya Delta Brantas membuat Surabaya, yang semula adalah laut dangkal berhias pulau-pulau kecil, pun berubah menjadi daratan.

Terbentuknya PVMBG

Sepanjang abad ke-20, Gunung Kelud telah meletus lima kali masing-masing pada 1901, 1919, 1951, 1966 dan 1990. Setiap letusan memuntahkan rempah letusan yang cukup banyak, namun berlangsung dengan durasi singkat (tak sampai 24 jam). Dari sifat inilah kini kita mengetahui bahwa kantung magma Kelud, yakni tempat penampungan (reservoir) magma yang tepat berada di bawah gunung berapi itu, berukuran kecil sehingga cepat terkuras habis kala meletus. Dalam setiap letusan, volume air danau kawah berbeda-beda. Semakin besar volume airnya, semakin besar pula jangkauan lahar letusannya dan semakin besar pula korban jiwa yang direnggutnya. Letusan Kelud 1919 terjadi kala danau kawah berisi 40 juta meter kubik air, sehingga lahar letusannya meluncur hingga sejauh 37,5 km dari danau kawah. Bersama lahar letusan meluncur pula awan panas letusan, yang menjalar hingga sejauh 10 km dari danau kawah. Sebagai akibatnya 5.110 orang meregang nyawa. 

 Aliran lahar Kelud tahun 1919

Letusan Kelud 1919 memberi pelajaran berharga bagi Pemerintah Belanda saat itu untuk mulai membentuk lembaga khusus pemantau gunung berapi. Dinas penjagaan gunung berapi (vulkaanbewakingdienst) pun dibentuk di bawah Dinas Pertambangan Hindia Belanda. Di kemudian hari setelah Indonesia merdeka, institusi ini berevolusi menjadi Direktorat Vulkanologi di bawah Departemen Pertambangan dan Energi dan kini menjadi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG).

Letusan itu sekaligus mengajarkan bahwa hanya dengan mengontrol volume air danau kawah Kelud sajalah marabahaya lebih besar bisa diminimalkan saat Gunung Kelud meletus. Maka terowongan pengontrol pun dibangun. Sehingga saat Gunung Kelud kembali meletus pada 1951, volume air danau kawah hanya sebesar 1,8 juta meter kubik dan langsung menguap tatkala bersentuhan dengan magma segar. Sehingga tak ada lahar letusan yang terbentuk. Pun pada Letusan Kelud 1990, dimana volume air danau kawah hanya sebesar 2,5 juta meter kubik dan juga langsung habis menguap tanpa sempat tumpah menjadi lahar letusan. 

Dahsyatnya Letusan 2014

Pada Oktober-November 2007 silam, Gunung Kelud pun sebenarnya meletus. Namun berbeda dengan hampir sebagian besar letusannya sepanjang sejarah, letusan tersebut lebih bersifat efusif dan hanya memunculkan tumpukan magma segar yang membukit sebagai kubah lava. Saat itu diperkirakan Gunung Kelud siap memuntahkan 50 juta meter kubik magma dengan 16 juta meter kubik diantaranya menyembul sebagai kubah lava, yang disebut kubah lava 2007. Kubah lava ini berbentuk kerucut raksasa setinggi 215 meter dari dasar dengan lebar 470 meter. Terbentuknya kubah lava 2007 mengandung sejumlah implikasi. Salah satunya, letusan Gunung Kelud berikutnya akan cukup dahsyat karena butuh energi sangat besar untuk bisa menghancurkan kubah lava 2007 yang menjadi sumbat penutup mulut saluran magma. Sebab hanya dengan penghancuran sumbat itulah maka magma segar bisa muncul ke permukaan.

Penghancuran kubah lava 2007 inilah yang akhirnya benar-benar terjadi pada 13 Februari 2014 malam. Dengan volume kubah lava dan akarnya demikian besar, tentu butuh energi sangat besar yang dimanifestasikan oleh tekanan gas sangat kuat agar kubah lava 2007 bisa jebol. Ini pulalah yang menyebabkan gemuruh suara letusan terdengar hingga jarak cukup jauh, bahkan hingga ke Kebumen-Purbalingga di Jawa Tengah yang secara geografis berjarak 300 km dari Gunung Kelud. Gemuruh suara letusan serta gempa-gempa yang menyertai jebolnya kubah lava 2007 bahkan terekam jelas di pos-pos pengamatan Gunung Merapi. 



Dampak letusan Kelud 2014, Yogya diguyur debu

Segera setelah kubah lava 2007 jebol dan hancur, magma segar menyeruak membentuk kolom letusan hingga setinggi 17 km untuk kemudian terbang ke barat-barat daya seiring hembusan angin. Bagian yang lebih berat yakni kerikil (lapili), bongkahan bebatuan (bom vulkanik) dan pasir berjatuhan di sekitar tubuh dan kaki gunung. Namun bagian yang lebih kecil, yakni debu, terbang terhanyut bersama angin dan menyebar ke area sangat luas hingga sejauh lebih dari 1.000 km. Hampir seluruh Jawa Timur dan Jawa Tengah serta sebagian Jawa Barat merasakan terpaan debu vulkanik Letusan Kelud 2014 ini. Hujan debu yang mengguyur kota-kota seperti Solo, Yogyakarta, Ciamis dan Kebumen bahkan dirasa lebih parah ketimbang peristiwa sejenis kala Letusan Merapi 2010 silam. Akibatnya sebagian pulau Jawa nyaris seperti kota mati saat hujan debu menerpa pada Jumat 14 Februari 2014. 

Letusan Kelud 2014 yang memuntahkan 120 juta meter kubik rempah vulkanik, maka letusan Gunung Kelud kali ini bertengger di skala 4 VEI (Volcanic Explosivity Index) alias serupa dengan seluruh letusan di abad ke-20 kecuali Letusan Kelud 1966. Letusan berskala 4 VEI terjadi jika volume rempah letusan melebihi 100 juta meter kubik namun kurang dari 1 milyar meter kubik. Dengan demikian Letusan Kelud 2014 sekelas dengan Letusan Merapi 2010.

Secara teoritis Letusan Kelud 2014 memuntahkan lebih dari 700 ribu ton gas belerang (SO2) yang bakal beraksi dengan uap air di udara membentuk 1,4 juta ton aerosol. Jumlah ini masih 20 kali lipat lebih rendah dibanding ambang batas jumlah aerosol vulkanik untuk memicu gangguan iklim global, yakni 30 juta ton. Dengan demikian Letusan Kelud 2014 masih belum cukup untuk memicu penurunan suhu global yang berakibat pada kekacauan iklim, sebagaimana yang dilakukan Letusan Krakatau 1883 dan Letusan Tambora 1815.

Sekalipun tak berdampak global, namun dampak regionalnya cukup parah. Sejauh ini tujuh bandar udara telah ditutup akibat terpaan debu vulkanik, sehingga ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan. Transportasi darat pun banyak yang tak beroperasi, baik dalam propinsi maupun antar propinsi. Jumlah pemukiman dan infrastruktur yang rusak masih belum diketahui, namun dengan dahsyatnya letusan maka jelas angkanya cukup besar khususnya untuk kawasan yang berjarak hingga 10 km dari kawah Gunung Kelud.



Sebaran debu vulkanik (garis putus-putus) Letusan Kelud 2014 berdasarkan observasi instrumen MODIS pada satelit Aqua milik NASA hingga 14 Februari 2014. Nampak debu vulkanik lebih dominan menyebar ke arah barat daya menuju ke Samudera Hindia.

Namun begitu di balik semua dampak bencana Letusan Kelud 2014, patut disyukuri bahwa amukan Gunung Kelud kali ini tidak merenggut banyak korban. Hingga sejauh ini tercatat 12 orang meninggal sementara jumlah pengungsi secara akumulatif mencapai 76.388 jiwa yang berasal dari kawasan terdampak di lima kabupaten/kota. Patut disyukuri pula bahwa saat Gunung Kelud meletus, hembusan angin mengarah ke barat-barat daya. Sehingga debu vulkanik Kelud pun terhanyut ke sana. Tak terbayang jika saat itu hembusan angin mengarah ke barat laut. Sebab jika demikian maka debu vulkanik kelud akan menghujani pusat-pusat perekonomian utama di pulau Jawa dan Sumatra dengan potensi kerugian jauh lebih besar lagi.

Hingga Sabtu 15 Februari 2014, secara teknis Letusan Kelud 2014 sudah hampir usai. Seluruh magma segarnya sudah dimuntahkan khususnya tempo hanya sekitar 3 jam sejak letusan dimulai. Tidak ada lagi pasokan magma segar menuju kawah sebagaimana diperlihatkan oleh minimnya gempa-gempa vulkanik dangkal dan dalam. Yang masih tersisa tinggal erupsi minor, yakni semburan gas-gas vulkanik yang turut menyeret partikel-partikel debu/lebih besar sehingga nampak sebagai kepulan asap berwarna kehitaman. Kepulan debu dalam erupsi minor mungkin akan setinggi 1 hingga 3 km dari kawah, namun tak setinggi kolom erupsi utama yang sempat menembus ketinggian 20 km itu. 

 Turun ke Level Siaga

Setelah ± 7 hari status Gunung Kelud dalam kondisi Awas (level I), maka terhitung hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 11.00 WIB, status Gunung Kelud diturunkan menjadi Siaga (level II).

Aktivitas gunung berapi itu terus menurun sejak Selasa lalu. “Ini setelah pemantauan yang dilakukan oleh tim dari Kementerian ESDM pasca letusan” kata Kepala Badan Geologi RI Surono di Gedung Grahadi Surabaya.



Penampakan area puncak G Kelud tgl 21 Feb 2014 diambil dari CCTV Badan Geologi

Menurut Surono, sejak terjadinya erupsi Gunung Kelud pada 13 Februari sampai 19 Februari 2014 pukul 00.00 WIB, telah terjadi penurunan aktivitas Gunung Kelud. Pada akhirnya, tanggal 20 Februari, status Gunung Kelud telah diturunkan. Penurunan status itu setelah dilakukan rapat koordinasi dari tim berwenang, seperti Badan Geologi RI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, dan Pangdam V/Brawijaya.

Status Kelud yang diturunkan menjadi siaga juga berpengaruh terhadap jarak aman dari puncak Gunung Kelud dari 10 kilometer menjadi 5 kilometer. Dirinya juga menambahkan, dengan turunnya status bahaya Kelud, maka masyarakat pengungsi Kelud dapat kembali ke rumah masing-masing. “Diharapkan masyarakat tidak melakukan kegiatan apa-apa dalam radius 5 kilometer,” katanya.

Meskipun status Gunung Kelud telah diturunkan, diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap adanya hujan lahar dingin dari Kelud, terutama bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. “Banjir lahar dingin juga patut diwaspadai,” kata Surono.  (Tkr, dari berbagai sumber) 










KABAR YANG MENGEJUTKAN DUNIA.!! " INI BERASAL DARI NASA YANG TELAH MENGKLAIM MENEMUKAN YAKJUJ DAN MAKJUJ..,YANG DALAM ISLAM ADALAH TANDA-TANDA KIAMAT ", AYO MARI KITA SHARE AGAR YANG LAIN JUGA MENGETAHUINYA.!!
BeritaAnehUnik.com - Weekly World News telah mengungkap tentang penemuan mengejutkan tentang satu kaum primitif yang di panggil Mole People hidup di 20 mil di bawah tanah, menggunakan terowong rahasia untuk masuk AS! Penemuan ini telah di buat bukan oleh ahli arkeologi, tetapi oleh ilmuwan NASA yang menggali jauh kedalam Bumi dan mereka coba sembunyikan ini dari umum. Seseorang pekerja NASA yang tidak ingin dikenal telah mengungkap gambar-gambar eksklusif serta informasi tentang kaum ‘orang gua’ ini. “Cerita ini mesti diberitahu, ” kata sumber itu. “Ini begitu besar untuk disimpan”. Sumber itu telah membuka beberapa rahasia besar mengenai Mole People. “Tampaknya mereka seperti kelompok yang pemarah”, katanya, “Tapi mereka demikian primitif. Kami cobalah berkomunikasi dengan mereka, tetapi itu pekerjaan yang susah memandangkan mereka tidak paham bhs Inggris”. “Mole People, seperti yang kami panggil, mempunyai jalur mudah untuk ke permukaan Bumi”, kata sumber itu. “Dengan sekian, President Bush mengatur kondisi ini dengan penuh hati-hati. Salah langkah bisa mengakibatkan makhluk ini menyaratkan perang dengan manusia di atas. Kami tidak yakini berapakah jumlah mereka ini. Kami baru saksikan satu kota sejauht ini, dengan perkiraan 2000 orang Mole tinggai di situ.

Tetapi ada pihak yang mengatakan bila mungkin jutaan orang Mole tinggal rata didalam kota-kota bawah tanah, bertebaran di bawah muka Bumi”. Makhluk itu memiliki sebagian kesamaan dengan manusia serta sedikit ketidaksamaan. “Seperti kita, mereka jalan dengan dua kaki, tetapi mereka jauh lebih tinggi dari manusia umum setinggi 8-10 mtr.. Jari-jari mereka seperti kuku binatang. Serta tangan mereka juga seperti kaki bebek, didesain untuk menggali, tidaklah seperti kuku mole. Kulit mereka demikian kuat. Ini yaitu untuk menahan panas yang ekstrim serta keadaan yang kronis di bawah Bumi”. “Ditemukan bila ada jalinan serta hubungan di antara manusia dengan makhluk ini sebelumnya, mereka bicara di dalam bhs yang nyaris sama juga dengan dialek Navajo Lama. " Sumber itu juga mengatakan bahawa kelompok Mole ini memiliki sistem otot-otot yang demikian besar, buat mereka bisa bertindak ganas. “Apabila salah seseorang anggota ekspedisi itu menyalakan rokok, kelompok Mole menganggap itu sebagai satu ancaman dan selalu menyerangnya. Mereka mencakar serta menyerangnya seperti kucing rimba, hampir menjatuhkannya berbarengan rokoknya. Dia begitu mujur selamat serta hidup dari insiden itu”. Kelompok Mole begitu tertarik dengan dunia di muka Bumi, baju, alat-alat serta makanan terutama.

Mereka begitu tertarik pada buah-buahan fresh. “Saya berikanlah mereka sedikit anggur, serta mereka demikian bergembira”, menurut kata sumber. “Amat terang mereka tidak bisa menanam buah-buahan mereka sendiri karena mereka tinggal 20 mil di bawah permukaan Bumi”. NASA demikian tertarik untuk tekuni kaum Mole. “Kami menginginkan tahu semua tentang mereka, apa yang mereka makan, bagaimana mereka tinggal serta yang paling penting, apakah jalinan mereka dengan kelompok manusia”. “Kami tertanya-tanya apabila mereka itu ada kaitan dengan manusia di dalam sebagian segi spesifik. Apakah mereka adalah nenek moyang manusia modern hari ini dengan cara genetis? ” Pakar ahli mengemukakan ada spekulasi yang berbagai tentang kelompok Mole. “Mereka bisa jadi apa saja, dari Yeti, Bigfoot, makhluk asing dari angkasa atau bekas orang yang selamat dari kota Atlantis Yang Hilang ". Apakah makhluk itu musuh serta suka berperang ataupun bersahabat serta dapat bekerja berbarengan? Serta bagaimana dengan minyak serta penyimpanan mineral di bawah Bumi? Siapa yang mempunyai mereka : kelompok Mole atau kita?


Bagaimana dengan NASA di mana misi awalnya yaitu untuk menjelajahi ruangan angkasa, sudah temukan golongan yang hidup dibawah muka Bumi? Juru bicara NASA tak menyanggah ataupun mengiyakan laporan itu. Sesudah terima desakan hebat dari wartawan, juru bicara White House menjanjikan info yang dibenarkan oleh White House untuk disebarkan. Namun ia sudah memperingatkan “mungkin tidak untuk jangka waktu yang dekat”. Menurut sumber itu, NASA temukan golongan bawah tanah itu dalam bln. Agustus saat tengah menggerakkan proyek rahasia yang dinamakan Operation Mole Hole – satu gagasan di mana wartawan saat ini yakin itu mungkin saja untuk mengintip China, memakai “teknologi bawah tanah”. Selama ini NASA sudah temukan pintu rahasia ke dunia bawah tanah di sekitaran Washington State’s Mount Shasta, gua Mammoth di Kentucky serta gua-gua yang menyebar di sekitaran barat daya US berdasar pada kata sumber. Berabad-abad manusia sudah menceritakan mengenai kehadiran makhluk dibawah muka Bumi. Saat ini, untuk pertama kalinya, spekulasi itu sudah dibuktikan kebenarannya. Namun apakah makhluk-makhluk ini kawan atau lawan masihlah tak di ketahui.
BeritaAnehUnik.com - Bosan dengan desain arsitektur rumah yang sedang tren saat ini? mau tampil berbeda? mungkin beberapa inspirasi tempat tinggal eksentrik dari Lamudi ini dapat memberikan inspirasi untuk desain arsitektur rumah Anda.

1. Rumah Kontainer, London, Inggris




Sebuah perusahaan daur ulang di London, Urban Space Management Ltd. mendaur ulang kontainer bekas untuk dijadikan bangunan rumah, kantor, kelas, lapangan futsal, atau ruangan lainnya. Proyek Container City ini merupakan salah satu proyek tren rumah ramah lingkungan yang kini sedang marak di berbagai belahan dunia.


2. Rumah Pesawat, Portland, Amerika

Mantan insinyur elektronik, Bruce Campbell berhasil merestorasi sebuah pesawat Boeing 747 bekas untuk dijadikan tempat tinggal. Proyek restorasi yang menghabiskan waktu 15 tahun dan dana lebih dari 200.000 Dollar Amerika ini berhasil menciptakan ruang tinggal seluas 100 meter persegi diatas lahan 10 hektar.




3. Rumah Batu, Portugal




Didirikan diatas pegunungan Fafe di Portugal, Casa do Penedo atau ‚Rumah Batu‘ dilengkapi dengan kolam renang kecil yang diukir pada batu. Vitor Rodrigues membangun rumah bergaya Flintstones tanpa saluran listrik ini sejak tahun 1974 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Rumah nyentrik ini memiliki view langsung ke kincir angin pembangkit listrik di lereng pegunungan Portugis. Untuk menghindari para orang iseng, istana batu ini juga dilengkapi dengan pintu besi sekaligus kaca anti peluru.


4. Istana Danau, Udaipur, India

Hotel mewah yang terapung diatas Danau Pichola di sebelah Barat India ini didirikan pada tahun 1746 oleh Maharana Jai Singh II. Istana Jag Niwas tersebut berdiri kokoh diatas bebatuan seluas 16 hektar, menciptakan suasana romantis dengan keindahan pilar, teras, air mancur, dan tamannya.


5. Rumah Kubus, Rotterdam, Belanda

Konsep arsitektur menarik ini muncul ketika Piet Blom, diminta untuk merancang tempat tinggal diatas jembatan penyeberangan oleh pemerintah Kota Rotterdam. Dirancang dengan konsep hutan dengan setiap rumah yang berbentuk kubus sebagai pohonnya, konsep rumah kubus ini berhasil diselesaikan pada akhir tahun 1984.


6. Bola Melayang, Kualikum Bay, Kanada

Rumah pohon wisata berbentuk bola yang dilengkapi dengan saluran listrik dan air ini didesain oleh Tom dan Rosy Chudleigh.Hanya dengan berat kurang dari 500 kilogram, bola melayang ini dapat dipasang sesuai keinginan Anda dalam waktu hanya 3 hari saja. Terletak 30 kilometer dari utara Parksville, bola-bola melayang ini siap untuk disewakan sebagai pilihan hotel unik.



7. Rumah Mikro, London, Munich

Berbasis dari teknologi pesawat terbang, tim penelitian gabungan dari London dan Universitas di Munich, Jerman menciptakan solusi ruang tinggal sementara. Micro Compact Home berkonsep minimalis dan portable sehingga dapat diintegrasikan dengan ruang berbentuk apa saja vertikal maupun horizontal.


8. Rumah Gua, Kandovan, Iran

Dibalik perbukitan di Kandovan, tersembunyi 170 keluarga yang mendirikan tempat tinggal mereka di dalam bebatuan gua gunung berapi tersebut. Tempat tinggal yang telah berusia lebih dari 7 abad ini telah teraliri listrik dan air, membentuk perkampungan yang unik di sebelah Barat Laut Iran di dekat Danau Urmia.


9. Bangunan Menari, Prague, Ceko

Mahakarya yang diciptakan oleh Vlado Milunic dan Frank Gehry ini terletak di Prague, ibukota Republik Cekoslovakia. Bangunan ini menggambarkan pasangan dansa terkenal, Fred Astaire dan Ginger Rogers.


10. Loft Pembalik Nasib, Mitaka, Japan

Konsep tempat tinggal kontroversial yang dilahirkan oleh Shusaku Awakawa dan Madeline Gins ini memiliki ide yang bertolak belakang dari permintaan umum manusia yang menginginkan tempat tinggal yang tenang, nyaman, dan rendah gangguan. Rancangan tersebut diciptakan untuk terus memberikan stimulasi konstan kepada pikiran manusia untuk mencegah penuaan otak, terutama kepada para manula yang sudah tidak memiliki aktivitas lagi.


BeritaAnehUnik.com - Tepat pukul 7 malam, orang tua murid mulai masuk ke dalam ruangan kelas di sekolah. Beberapa orang tua terlihat penuh sopan santun, ada juga orang tua yang kelihatannya sombong, ada juga yang terlihat sangat berhati-hati. Pada saat guru mulai menutup pintu dan mulai berbicara, pintu yang baru saja ditutup terbuka kembali perlahan-lahan, seorang pria paruh baya, badannya kotor penuh dengan debu muncul dibalik pintu. Dengan wajah yang tersenyum dia meminta maaf karena datang terlambat.

Kehadirannya menarik perhatian orang tua murid lainnya. Dia mengenakan pakaian kerja yang sudah luntur serta penuh bercak cat. Celananya pekat dengan debu, dia memakai sepatu boot yang penuh dengan lumpur. Dia kelihatan seperti baru pulang dari kerja bangunan.

Guru itu berkata: "Permisi, Bapak siapa?" Pria paruh baya itu berkata: "Saya ayahnya Aminudin" Guru itu terlihat kaget, tapi segera meminta pria itu menandatangani buku kehadiran. Ayah dari Aminudin dengan muka yang tertunduk berkata: "Maaf, Pak Guru, saya tidak dapat membaca dan menulis..." Para orang tua murid lainnya terdengar ada yang mulai menertawakan, sang guru tersebut pun berkata: "Tidak apa-apa, saya yang akan membantu Bapak tanda tangan."

Kemudian guru tersebut mulai menjelaskan, tujuan diadakannya rapat orang tua murid adalah supaya setiap orang tua dapat saling berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mendidik anak serta kesannya selama mendidik anak. Ada 2-3 orang tua murid membagikan pengalaman mereka dalam mendidik anak-anak mereka, yaitu bagaimana mereka mendidik anak mereka dengan ketat, supaya mereka mau menulis pr mereka, membantu anak-anak mereka mencarikan guru les tambahan, dll.

Pada saat guru tersebut meminta ayah dari Aminudin untuk berbicara, ia memperkenalkan, "Aminudin adalah seorang murid teladan dengan nilai terbagus di kelas. Pelajaran matematika selalu beroleh nilai terbaik, ia tidak pernah terlambat, selalu bersikap baik terhadap teman-temannya. Mari sama-sama kita dengarkan bagaimana ayah dari Aminudin mendidik anaknya."

Tidak sedikit orang tua murid lainnya tampak kaget. Bapak yang tidak terpelajar namun mempunyai anak yang hebat. Ayah Aminudin dengan agak sedikit canggung mulai berjalan ke depan. Ia sedikit tertunduk, tidak begitu berani menatap mata para orang tua murid lainnya. Ini perkataannya:

Saya hanya suka melihat anak saya mengerjakan PR nya. Setiap kali sepulang kerja, tidak peduli seberapa capeknya saya, saya pasti akan duduk di samping dia untuk melihatnya mengerjakan PR yang ada. Suatu hari, anak saya bertanya kepada saya, "Ayah, setiap hari melihat saya mengerjakan PR, apa Ayah mengerti apa yang saya kerjakan?" Saya berkata "Ayah tidak mengerti." Kemudian anak saya bertanya: "Ayah, jika Ayah tidak mengerti bagaimana Ayah tahu saya mengerjakannya dengan benar atau tidak?"

Saya berkata: "Jika kamu mengerjakannya dengan cepat, maka Ayah tahu bahwa soal ini sangat mudah; jika kamu menyalakan kipas angin, mengambil minum, maka Ayah tahu bahwa soal tersebut susah."

Saya seorang buruh bangunan. Suatu kali saya mengangkat wajah saya dan melihat bangunan tinggi yang saya bangun, saya bertanya kepada anak saya, apakah kamu mau tinggal di rumah yang tinggi, yang besar, rumah yang indah? Mengendarai mobil bagus? Anak saya menganggukkan kepalanya. Saya berkata: "Oleh karena itu kamu harus belajar dengan baik."

Saya tidak sekolah, tidak dapat membaca dan menulis, saya tidak tahu bagaimana cara-cara hebat mendidik anak. Saya hanya suka bercakap-cakap dengan anak saya. Anak saya senang jongkok di samping saya pada saat saya bekerja. Saya tidak memberikan uang jajan kepada anak, ia tidak bermain internet, juga tidak belanja macam-macam. Dia sering di rumah membantu saya mencuci pakaian.

Setelah selesai berbicara, dia membungkuk untuk memberikan hormat kepada sang guru! Orang tua murid lainnya terpaku tak bergeming, hati mereka sangat tersentuh oleh perkataannya. Ayah ini meskipun tidak mempunyai pendidikan yang tinggi dan tidak dalam keadaan ekonomi yang cukup, tetapi ia sangat hormat kepada guru. Dia juga senang menemani anaknya. Ini adalah caranya bagaimana dia berhasil dalam mendidik anak!
BeritaAnehUnik.com - Cara membuat site map keren di blogger, sudah tahukah anda mengenai site map yang ada di blog? kalau belum tahu silahkan bertanya kepada mbah google atau silahkan browsing di wikipedia hehehe karena disini saya hanya akan menjelaskan cara nya memasang sitemap di blog.



Tapi oke lah saya akan jelaskan sedikit mengenai site map. hehehe  Site Map merupakan hal yang menurut saya penting untuk di cantumkan di blog, site map ini sama halnya dengan daftar isi blog yang mana akan memudahkan para penjelajah blog untuk melakukan penjelajahannya di blog kita, istilahnya sitemap itu merupakan peta dari blog kita.

Baiklah, sekarang mari kita belajar membuat sitemap yang benar dan pastinya dengan tampilan yang unik dan menarik. Sehingga membuat pengunjung blog tidak akan bosan untuk selelu berkeliling di blog kita. Okey, cpy dan pasang script nya dibawah ini ya. Semoga sukses.

Cara Membuat Site Map Keren di Blogger

langsung saja silahkan pasang di blog kamu script dibawah ini :


<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<style type="text/css">
#dafis-acc{ font-family:"Trebuchet MS", Tahoma, Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size:12px; color:#333; background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVbaU-cMAFkdIIU9syyVgZEheog9dtX9q38VZU99-vz7EzSdVU7jsv80n7V9oQNSMEefmsHitGVHc4ziBlONbCtqyHmkiLUMWXm5_6Vsf5HOfwz3ETlLDMioQTPVHOB6SiBP322KC4r3U/d/bg5.gif) repeat-y scroll left center #E7F7FB; padding:2px 0; border:1px solid #339DC6; } .dafis-label{ background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDl2cjqTwcp01sGSJH2amKcvcFnu1vAwwJEyco91Kf8VwVN4DlDM-Ul-o_X4If5CSuOWjrhSeqfYywxKRFstLSqXwWJDqCTc9Ea7c70QDTiUL7aASATFFNBkyGHa4fSkThkbeJJFGuUWM/d/bg4.gif) repeat-x scroll 0 0 #E1F4FB; font-weight:bold; line-height:1.4em; overflow:hidden; white-space:nowrap; vertical-align: baseline; margin: 1px 3px; outline: none; cursor: pointer; text-decoration: none; padding: 2px 10px; color: #fff; text-shadow: 0 1px 1px rgba(0,0,0,.3); border:1px solid #2F94BA; } .dafis-label:hover{ background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhInLrlRLv_qwpmsX-CERuLeVWBZb-2dovs9QriowCsPfSVs4Vj1enZFJkBU9L68FSjoYARIZMb-TukOI5QuG6ip28THnEf7KvZ7UsqpJi0YsBy-ygimRX7PqPDVfi1gWImqrRkcR0kenM/d/bg2.gif) repeat-x scroll 0 0 #E1F4FB; color:#003366; } .dafis-daf ol{ margin:0 0 0 30px !important; padding:0 !important; } .dafis-daf ol li{ background-color:#C9E9F4; line-height:1.5em; margin:1px 3px !important; white-space:nowrap; text-align:left; border:1px solid #339DC6; } .dafis-daf ol li a{ text-decoration: none !important; color:#333 !important; display:block; padding-left:10px; } .dafis-daf ol li a:hover{ background: #7BC4DF; border-left: 5px #333 solid; padding-left: 5px; text-shadow: 0 1px 1px rgba(0,0,0,.3); }
</style>
<script src="https://farhanshare-blogspot-com.googlecode.com/files/sitemap%20%281%29.js" type="text/javascript"></script><script src="http://tutorialsoftwaregratis.blogspot.com/feeds/posts/summary?max-results=1000&amp;alt=json-in-script&amp;callback=loadtoc"></script>
</div>

Perform

video

Feature

Cat-5

Cat-6